GENERASI HIJRAH PANGANDARAN INGATKAN GUBERNUR JAWA BARAT RIDWAN KAMIL

Bandung, Jabarplus.com – Menyikapi pemberitaan mengenai rencana pembangunan Beach Club di Kabupaten Pangandaran oleh pengacara kondang Hotman Paris Hutapea dalam sebuah kesempatan ketika bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, maka kami Generasi Hijrah Pangandaran dengan tegas akan menolak rencana tersebut. “Belum usai permasalahan Asia Pan Hash, kini muncul masalah lagi dengan rencana pembangunan Beach Club,” ujar Tedi Yusnanda salah satu pegiat Generasi Hijrah Pangandaran (GHP) ketika ditemui. “Hal ini tentu saja kami sesalkan karena Kang Emil (Ridwan Kamil-red) selaku Gubernur Jawa Barat menyetujui tanpa mendiskusikan atau membicarakan terlebih dahulu dengan Pemerintah Daerah dan stakeholder Kabupaten Pangandaran, khususnya umat Islam,” ujar Tedi Yusnanda N menambahkan.
Mantan aktifis 98 ini juga mendorong Pemerintah Kabupaten Pangandaran untuk menolak rencana tersebut. Hal ini tidak terlepas dari beberapa poin yang perlu menjadi perhatian. Pertama, umat Islam khususnya di Pangandaran belum lupa dengan kejadian Hollywings (milik Hotman Paris-red) yang pernah melukai perasaan umat Islam. “Forgive but Not Forget,” tegas Tedi. Kedua, mengacu pada Beach Club-nya Hotman Paris di Bali yang lebih banyak mempertontonkan hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal Pangandaran yang mayoritas umat Islam. “Seharusnya mulailah dengan think locally act globally, Pangandaran bukan Bali” ujarnya. Ketiga, Bupati Pangandaran dalam beberapa kesempatan menyampaikan keinginannya untuk mengembangkan pariwisata yang religius. Tedi mengingatkan, “Ini adalah salah satu kesempatan bagi Bupati untuk menunaikan janji kampanyenya.”

Berdasarkan hal tersebut, Generasi Hijrah Pangandaran yang tergabung dalam Forum Umat Islam Pangandaran akan melakukan penolakan terhadap rencana Hotman Paris Hutapea yang didukung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.”Generasi Hijrah Pangandaran bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat tidak akan tinggal diam terhadap rencana tersebut, dan akan meminta jajaran DPRD serta Pemda Kabupaten Pangandaran bersama-sama menolak dan mendesak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk mencabut persetujuannya” tegasnya.
Tedi YN yang juga mantan General Manager salah satu perusahaan otomotif terkenal ini menyatakan, “Kami sangat menyadari sekali bagaimana lingkungan membuat masa lalu kami kelam karena lingkungan mempunyai pengaruh yang besar pada prilaku manusia. Yang berbahaya tidak hanya polusi lingkungan tetapi polusi akhlaq jauh lebih berbahaya.”
“Dan kami hanya menjalankan kewajiban sebagai muslim yang mengacu pada Hadits Riwayat Muslim No. 49 yang mengatakan: “Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” ujar Tedi mengakhiri perbincangan pagi ini. (Tim-redaksi)