EdukasiKesehatan

Bermalas-malasan Adalah Salah Satu Kebiasaan Orang Cerdas, Apakah Benar?

Jabarplus.com – Ada 13 kebiasaan aneh milik orang cerdas yang selalu menarik perhatian. Beberapa penelitian menyebut kebiasaan COVID-19 memiliki korelasi dengan tingkat penyerapan pengetahuan, masalah, dan kreativitas seseorang
Kebiasaan-kebiasaan aneh yang dimiliki oleh orang cerdas tersebut berhasil dirangkum oleh detikEdu dari thehealthy.com. Ada apa saja ya?

Daftar 13 kebiasaan aneh milik orang cerdas

  1. Suka Begadang

Orang yang tidur lebih larut malam disebut memiliki kecerdasan yang lebih tinggi. Hal ini berdasarkan dari studi di London School of Economics and Political Science yang mengatakan tetap terjaga hingga larut malam dapat menghassilkan ide baru yang menarik.

Mungkin banyak orang yang tidak suka dengan kebiasaan ini karena begadang bisa jadi kurang sehat untuk tubuh. Namun, bagi orang cerdas, cara ini lebih nyaman dilakukan dibanding waktu kerja pagi hari.

  1. Mengumpat

Biasanya orang-orang mengira bahwa mengumpat merupakan cerminan dari rendahnya pendidikan dan kecerdasan seseorang. Namun, sebuah studi dari ilmuwan Timothy Jay, PhD mengatakan bahwa orang yang mengumpat artinya memiliki pengetahuan kosa kata yang lebih banyak dibandingkan orang lain.

“Kefasihan dalam kata-kata tabu atau umpatan berkorelasi positif dengan kefasihan verbal secara keseluruhan,” kata Jay.

Kemampuan linguistik adalah salah satu ciri yang dimiliki oleh orang-orang dengan kecerdasan yang lebih tinggi. Sebab itu, menurut ilmuwan lainnya Dr. Wai, orang cerdas mengetahui dan memahami lebih banyak kosa kata dan kapan menggunakan kosa kata tersebut. Meskipun mereka tidak terlalu sering memakainya.

  1. Suka Mandi dengan Air Dingin

Mandi dengan air dingin dikatakan dapat meningkatkan energi pada tubuh. Hal ini dibuktikan oleh penelitian di Finlandia yang menyebut adaptasi terhadap air dingin berkorelasi dengan penurunan ketegangan dan kelelahan seseorang yang signifikan.

Selain itu, mampu meningkatkan suasana hati dan ingatan seseorang. Sebab itu, respon ini dapat berdampak pada peningkatan fungsi dan produktivitas otak.

  1. Tidak Suka Mendengar Suara Kunyahan Orang Lain

Penelitian dari Northwestern University membuktikan hal tersebut. Seseorang dengan kemampuan kognitif yang tinggi cenderung memiliki ketidakmampuan untuk menyaring informasi sensorik yang tidak relevan.

Artinya, ia dapat mendengar dengan jelas semua hal-hal yang ditangkap oleh indra sensoriknya. Inilah yang seringkali disebut sebagai ‘kebocoran gerbang sensorik’. Menariknya, ilmuwan Dr. Wai menjelaskan kelebihan dari fenomena tersebut.

“Gerbang sensorik yang bocor dapat membantu orang dalam mengintegrasikan ide-ide yang berada di luar fokus perhatiannya selama ini. Kemudian mereka akan mengimplementasikannya menjadi sebuah kreativitas di dunia nyata,” kata Dr. Wai.

Dr. Wai juga menduga, hal ini dimungkinkan ada kaitannya dengan kebiasaan orang cerdas yang suka begadang. Sebab mereka membutuhkan suasana belajar yang tenang tanpa sedikit pun gangguan.

  1. Mencorat-coret

Menurut Sunni Brown, penulis The Doodle Revolution, kegiatan mencorat-coret dapat memengaruhi pemrosesan informasi dan pemecahan masalah. Gagasan ini didukung oleh penelitian ilmiah-sebuah studi dari Inggris menemukan bahwa orang dapat mengingat 29 persen lebih banyak informasi jika mereka mencoret-coret.

Mencoret-coret tanpa berpikir memiliki manfaat untuk memori, dan juga memberi otak cara visual untuk mengekspresikan konsep dan emosi. Ilmuwan Dr. Wai berteori bahwa mungkin bukan benar-benar kegiatan mencoret yang dimaksud. Tetapi kegiatan rehat sejenak dari segala aktivitasnya lah yang terpenting. Sebab, beberapa orang memiliki pikiran yang suka bekerja secara tidak sadar.

  1. Mengkritik Diri Sendiri

Banyak orang mungkin berpikir bahwa orang orang cerdas itu pasti percaya diri. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa orang cerdas tidak demikian.

Dalam sebuah studi tahun 1999 dari Cornell University, para ilmuwan menemukan bahwa orang yang tidak kompeten tidak dapat mengenali ketidakmampuan mereka sendiri, sehingga menyebabkan penilaian diri meningkat.

Studi ini juga menemukan bahwa orang yang sangat kompeten

Hal itu dikarenakan mereka tahu seberapa banyak pengetahuan yang ada di luar sana. Alih-alih terlalu percaya diri, mereka cenderung mengkritik diri sendiri

  1. Melamun
    Meskipun para ilmuwan sebelumnya menyatakan kebiasaan melamun secara negatif mempengaruhi kinerja otak, namun penelitian baru menunjukkan sebaliknya.

Sebuah studi dari University of California menemukan bahwa ketika subjek diberi tugas yang banyak, subjek yang beristirahat sejak menghasilkan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya.

Para peneliti menyebut fenomena ini artinya memberi ‘masa inkubasi’ pada otak. Dengan cara membiarkannya sejenak tanpa pemikiran hal-hal yang berat. Sehingga membantu meningkatkan dalam pemecahan masalah dan kreativitas.

  1. Suka Bicara Sendiri

Selain suka mengkritik diri sendiri, orang cerdas juga kerap berbicara sendiri, baik di dalam hati maupun tulisan. Hal ini dikemukakan dari penelitian University of Wisconsin and the University of Pennsylvania.

Kebiasaan ini tanpa disadari bisa meningkatkan daya ingat dan memperkuat ketajaman kerja otak. Orang yang suka bicara sendiri tentu sering dianggap gila, padahal bisa jadi itu justru kebiasaan yang jenius.

“Dengan menyuarakan nama-nama objek yang sudah dikenal, seseorang akan mengaktifkan properti visual yang ada di dalam otak. Hal ini membantunya untuk lebih mudah menemukan kata tersebut saat membutuhkannya,” kata peneliti Gary Lupyan.

  1. Suka Habiskan Waktu Sendiri

Peneliti Norman P. Li (Singapore Management University) dan Satoshi Kanazawa (The London School of Economics and Political Science) pernah mengungkapkan bahwa kerumunan membuat orang cerdas tidak nyaman.

“Mereka yang memiliki kecerdasan lebih cenderung tidak menghabiskan begitu banyak waktu bersosialisasi, karena mereka fokus pada hal lain yang lebih memiliki efek jangka panjang,” kata Carol Graham, seorang peneliti Brookings Institution yang ikut berpendapat.

Kemudian, dalam penelitian yang berjudul ‘Country roads, take me home… to my friends: How intelligence, population density, and friendship affect modern happiness’ tersebut, orang dengan cerdas ternyata lebih senang untuk ‘me time’ atau menghabiskan waktu sendiri.

  1. Mengakui Kesalahan

Kebiasaan satu ini merupakan bekal yang harus dimiliki banyak orang namun seringkali dilupakan. Kebanyakan orang cenderung merasa benar dibanding mengakui salah meski berada di posisi yang salah.

Berbeda dengan orang yang memiliki IQ tinggi, mereka memiliki otak yang mampu memahami sudut pandang orang lain dan tidak takut untuk mengakuinya.

  1. Bemalas-malasan

Bermalas-malasan menjadi tanda kecerdasan seseorang, apakah benar? Hal ini dapat dijawab oleh sebuah penelitian dari tahun 2016 di Florida Gulf Coast University.

Penelitian melibatkan 60 siswa menjadi dua kelompok, pemikir (orang cerdas) dan bukan pemikir. Kemudian peneliti memantau aktivitas fisik para siswa selama satu minggu.

Hasilnya menemukan bahwa bukan pemikir jauh memiliki kegiatan yang lebih banyak secara fisik dibandingkan oleh para pemikir.Hal ini dimungkinkan karena orang cerdas lebih mudah puas dengan menghibur diri mereka sendiri secara mental. Sementara mereka yang bukan berpikir cenderung lebih mudah bosan dan tidak suka mengasosiasikan stimulasi mental.

  1. Suka Bermeditasi

Menurut penelitian New England Journal of Medicine, meditasi dapat membantu meningkatkan kecerdasan seseorang. Mulai dari kemampuan untuk menjadi lebih kreatif, inovatif, hingga visioner.

Seorang peneliti menemukan bahwa orang yang menggunakan pelatihan gelombang otak (suatu bentuk meditasi tertentu) memperoleh peningkatan IQ hingga rata-rata 23 persen dan peningkatan ini bertahan setahun kemudian dalam studi lanjutan.

Selain itu, mereka yang suka bermeditasi bahkan menunjukkan peningkatan dalam kreativitas dan konsentrasi. Studi lain juga menyebut bahwa meditasi 20 menit sehari, membantu meningkatkan daya ingat, kognisi, dan mengurangi tingkat stres.

  1. Meja Belajar Berantakan

Penelitian dari University of Minnesota, seseorang dengan meja belajar yang berantakan disebut lebih banyak melahirkan ide kreatif dibandingkan dari mereka dengan meja belajar yang rapi.

Peneliti dari Duke University Talent Identification Program (TIP) Jonathan Wai menyebut bukan suasana berantakan yang membangkitkan jiwa kreativitas seseorang. Namun, kreativitas yang ada di dalam diri seseorang itulah yang menyebabkan suasana sekitarnya menjadi berantakan.

“Orang-orang seperti itu cenderung tenggelam dalam pemikiran yang berfokus pada suatu permasalahan. Jadi, kebersihan menjadi kurang penting diperhatikan karena terlalu sibuk untuk menyelesaikan suatu masalah,” kata Jonathan.

Gimana kamu punya satu dari 13 kebiasaan unik milik orang cerdas?

Sumber : Detik.com

Tags
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close