Ekonomi BisnisOpiniPeristiwa

Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

User Rating: 4.5 ( 1 votes)

oleh Aurelia Putri Azzahra, mahasiswa Faperta UNMA

Sustainable Development Goals (SDGs) adalah suatu program pembangunan berkelanjutan yang bertujuan untuk mensejahterakan seluruh umat manusia di dunia. Program ini merupakan aksi global yang sudah disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk indonesia. Sektor pertanian ini memiliki peranan penting dalam program SDGs ini, dapat dilihat dari 17 goals dan 149 target yang mengutamakan untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan menjaga kelestarian lingkungan, serta beberapa hal lainnya yang masih berhubungan dengan pertanian Sektor pertanian yang ingin di capai pada pembangunan berkelanjutan ada pada Tujuan 2 (Tanpa kelaparan “ Menghilangkan Kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan”) dan Tujuan 5 (Kesetaraan Gender “Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum Perempuan”).

Di awal tahun 1980-an yang bertepatan dengan dikeluarkannya dokumen Stategi konservasi Bumi (World Conservation Strategy) oleh IUCN (Internasional Union for the Conservation of Nature), sudah ada beberapa definisi pembangunan berkelanjutan oleh ahli pakar juga organisasi keilmuan. Tetapi, definisi Bruntland Commision ini lah yang bisa diterima secara awam oleh masyarakat global, yakni “Pembangunan Berkelanjutan artinya Pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini serta memenuhi hidupnya, tanpa menghambat kemampuan generasi yang akan datang”

Pertanian Berkelanjutan (Sustainable Agriculture) merupakan sistem pengolahan pertanian atau sumber daya yang menguntungkan untuk membantu manusia dalam kebutuhan seharinya tanpa merusak atau menurunkan kualitas lingkungan sumber daya alam. Pertanian berkelanjutan ini merupakan implementasi dari pembangunan berkelanjutan, yang berpegang teguh pada tiga dimensi berkelanjutan yaitu ekonomi, sosial, dan ekologi. Pertanian berkelanjutan memiliki lima kriteria untuk mengelola sistem pertanian menjadi sistem berkelanjutan yaitu 1) Kelayakan Ekonomi (Economic Viability), 2) Bernuansa dan Bersahabat dengan Ekologi (Ecologically Sound and Friendly), 3) Diterima Secara Sosial (Socially Just), 4) Kepuasan Secara Budaya (Culturally Appropriate), 5) Pendekatan Sistem dan Holistik (System and Holistic approach).

Sudah banyak penelitian yang dilakukan mengenai pertanian berkelanjutan salah satunya menunjukan banyaknya bukti bahwa pertanian berkelanjutan bisa meningkatkan produktivitas tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan pertanian konvensional. Adapun perbedaan nya seperti pertanian berkelanjutan memiliki keuntungan untuk jangka panjang  sedangkan konvensional hanya untuk keuntungan jangka pendek, dan untuk teknisnya pun kebanyakan pertanian konvensional ini lebih banyak menggunakan pestisida, insektisida,obat-obatan dan lainnya untuk mengelola serangga, gulma dan lainnya. Sedangkan pertanian berkelanjutan hanya menggunakan budaya alam dan control biologis saja dan menghindari pemberian pupuk dan pestisida.

Melihat dari tiga dimensi pertanian berkelanjutan, sistem pertanian organik ini menadi salah satu contoh yang  diterapkan dan memiliki tujuan menciptakan agroekosistem yang optimal dan berkelanjutan. Adapun kegiatan yang dilakukan seperti Pengendalian Hama Terpadu dengan menggunakan unsur alami untuk mengendalikan hama agar tidak merugikan dan menggunakan cara yang aman bagi makhluk hidup. Konservasi Tanah, Menjaga kualitas air, Tanaman Pelindung, Diversifikasi Tanaman, Pengolahan Nutrisi Tanaman, dan yang terakhir Agroforesi atau wanatani ini bisa di sebut sistem usaha tani yang menumpangsarikan tanaman tahunan maupun musiman bertujuan agar meningkatkan keuntungan lebih, baik secara ekonomis maupun lingkungan.

Setelah adanya wabah covid 19 ini terjadi penurunan di beberapa sektor, termasuk sektor pertanian mengalami penurunan tenaga kerja pertanian, harga pasar meningkat, kekurangan rantai pasokan pangan, dan kerusakan sumber daya pangan. Tidak hanya di indonesia,  Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) juga telah memperingatkan pada potensi krisis pangan dunia, adanya karantina wilayah, larangan perjalanan, dan pembatasan sosial menyebabkan rantai pasokan pangan global menjadi terancam. Walaupun demikian pertanian berkelanjutan harus dilakukan karena suatu kewajiban untuk mematuhi komitmen SDGs dan juga penting di laksanakan sebagai solusi untuk pertanian di indonesia. Memang tidak mudah untuk melakukan suatu perubahan, setelah para petani melakukan pertanian konvensional yang di mudahkan dalam berbagai aspek dan di manjakan dengan segala yang dipakai, kini harus beralih menggunakan pertanian organik yang dimana petani harus memulai lagi dari nol, ditambah adanya wabah Covid 19 ini segala sesuatunya menjadi sangat susah. Itulah mengapa pembangunan pertanian berkelanjutan ini sulit di lakukan di indonesia. Adapun beberapa tantangan untuk pembangunan pertanian berkelanjutan yaitu, (1) Adanya kendala SDM karena para petani di indonesia sebagian besar hanya menempuh pendidikan sampai sekolah dasar dan kurang mempunyai motivasi ingin maju. (2) Adanya kendala SDA, sumber daya alam ini menjadi kurang kondusif karena ketersediaannya volume air yang tidak menentu, kemudian kualitas air nya semakin menyusut, dan kesuburan tanah yang menurun. (3) Kendala teknologi aplikasi. (4) Akses Informasi yang sulit di dapat. Dan (5) Adanya kendala dalam politik.

Pembangunan pertanian berkelanjutan ini harus di lakukan atau dialihkan kepada petani usia muda, karena memiliki potensi yang menunjang untuk pemanfaatan teknologi termasuk digitalisasi untuk memperoleh input sampai output pemasaran produk pertanian. Adanya bantuan sosial atau kegiatan pengembangan kapasitas tenaga kerja di sektor pertanian mungkin dapat mempermudah atau meringankan tenaga kerja sektor pertanian untuk bekerja secara produktif yang akhirnya bisa mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan.

Kondisi pandemi covid 19 membuat beberapa sektor mengalami kerugian ekonomi maupun non ekonomi. Meski mempunyai banyak dampak negatif untuk dunia, sedikitnya wabah ini mendapat beberapa hal yang positif. Sektor pertanian ini menjadi salah satu sektor yang mempunyai peran penting saat Pandemi Covid-19 sekarang ini, dalam memenuhi kebutuhan masyarakat khusus nya di indonesia dan sektor pertanian pun menjadi penyelamat ekonomi di indonesia.

Tags
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close